Otaku Cowo Vs Otaku Cewe

December 16, 2012 Akhmad Riduan 0 Comments


Akhir tahun 1970an, istilah “otaku” yang lebih dikenal di Jepang sudah menyebar ke seluruh dunia. Otaku sendiri berarti orang yang sangat terobsesi dengan hobi yang
berhubungan dengan manga, anime, game,dll. Bahkan hobinya ini sudah melampui batas kewajaran dan sangat mempengaruhi keadaan sosial mereka. Ada beberapa syndrom
dalam otaku, yaitu :


Hikikomori adalah salah satu fenomena sosial yang sudah dan sedang terjadi di Jepang yang sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan pemerintah Jepang karena lebih dari sejuta remaja Jepang pernah melakukan hikikomori.
Hikikomori adalah perilaku mengisolasi diri di dalam kamar dan menghilang dari aktifitas sosial di dunia nyata selama lebih dari satu tahun. Dengan demikian, para pelaku hikikomori, yang umumnya masih remaja, melakukan semua aktifitasnya di dalam kamar, atau paling jauh di dalam rumah.
Lantas bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhannya. Biasanya hikikomori akan keluar sebulan sekali untuk membeli perlengkapan “mengurung dirinya, mereka tetap mendapat uang dari orangtua, bahkan terkadang mereka memaksa orangtua untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal yang terekstrim adalah ada juga hikikomori yang menculik gadis kecil untuk “disimpan” sebagai “teman” di kamarnya. mereka mungkin akan melepaskan gadis tersebut kalau mereka ingin, atau gadis itu harus mencari jalan keluarnya sendiri, atau dia tidak akan pernah bisa keluar lagi.
Salah satu faktor penyebab dari semakin maraknya hikikomori adalah faktor teknologi, di mana kecanggihan teknologi, terutama kemudahan dalam akses internet, telah menyebabkan banyak remaja mengalami ketergantungan teknologi yang keblabasan. Semua aktifitas pertemanan dilakukan di dunia maya. Bahkan untuk berbelanja pun dilakukan secara online. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa remaja Jepang yang melakukan hikikomori adalah remaja yang anti sosial.

Mungkin orang akan menganggap hikikomori itu sama dengan otaku. Namun sebenarnya berbeda. otaku adalah orang yang memiliki minat atau hobi yang berlebihan sehingga mereka mengabaikan kegiatan yang lain, tapi mereka masih berinteraksi dengan keluarga atau tenar di dunia nyata. Seperti penggemar komik yang berlebihan, atau orang yang suka dengan model kit secara berlebihan. Namun semua hikikomori itu otaku, karena pelarian dari beban mereka adalah dengan memfokuskan diri pada hal yang mereka sukai agar mereka tidak teringat akan sakitnya pergaulan sosial itu.
Di Jepang, otaku lebih disudutkan ke pria yang sangat culun. Dan ditekankan ke arah pria, meskipun tidak ada survey jumlah otaku wanita dan pria di Jepang. Hal ini dikarenakan, para otaku pria di Jepang sangat kurang untuk bergaul dengan teman-teman, dimana mereka lebih memilih untuk hidup menyendiri di dalam kamar.
Walaupun mungkin otaku wanita lebih banyak , namun mereka sangat pintar untuk menyembunyikan. Kebanyakan dari mereka bermain game sampai larut malam, dan lupa akan kesehatan mereka sendiri. Dan dengan sedikit make up, mreka akan terlihat segar di siang hari. Sehingga pria lebih terkenal sebagai otaku.
Lalu adakah perbedaan otaku pria dan wanita ini?
Menurut sumber, tidak begitu menjadi perbedaan apakah otaku tersebut pria atau wanita, ataupun lebih banyak otaku pria atau wanita. Namun yang membedakan adalah
“kualitas” dan “obsesi” mereka. Misalkan, seorang pria otaku rela menghabiskan lebih dari 9,000yen (sekitar $110) hanya untuk dapat tidur dan berpelukan diatas bantal anime yg mereka suka dengan kualitas bahan yg bagus.
Disisi lain, gadis otaku tidak begitu berminat dengan barang-barang yang mahal (dan mungkin sangat tidak tertarik untuk berzina dengan bantal). Perempuan itu realistis. Mereka hanya menghabiskan 3000-4000 yen ($36- $48) pada sebuah barang seperti CD, ataupun sekitar 300 yen ($3,60) untuk folder plastik bening dengan karakter anime yang menjadi best seller.
Hal ini membuktikan wanita cenderung lebih hemat terhadap obsesi mereka. Namun pria lebih cenderung memperhatikan kualitas, dan emosional serta pemilih tentang apa yg mereka inginkan.
Perbedaan lainnya adalah gadis otaku lebih cenderung untuk bergaul keluar, lepas dari obsesi mereka dan menunjukkan hobi lainnya. Namun tidak sama halnya dengan pria otaku, mereka sangat tertutup dan fokus dengan satu hal yang mereka suka.
Dan voice dari karakter anime juga mempengaruhi perbedaan otaku pria dan wanita. Jika seorang pria menyukai suatu karakter dan merasa bahwa karakter tersebut tidak memiliki pengisi suara (dubber) yg cocok, dalam saat tertentu, hal tersebut tidak akan mempengaruhi rasa suka nya kepada karakter tersebut. Tetapi untuk otaku wanita, perasaan tentang suara aktor dan karakter adalah  hal yg sama dan merupakan satu kesatuan, oleh karena itu sangatlah penting apabila diantara mereka,harus cocok satu sama lain.”
Selain itu, pria lebih cenderung menyukai karakter anime secara berlebihan dan memperlakukannya secara eksklusif dan posesif. Faktor penampilan anime sangat mempengaruhi otaku pria. Sedangkan wanita, untuk suka terhadap karakter, mereka harus mengetahui latar belakang, alur cerita, dari anime tersebut.
Namun, tidak dipungkuri ada beberapa otaku wanita yang menyukai karakter anime perempuan. Dalam khasus seperti ini, otaku wanita ini akan cenderung seperti otaku pria. Membeli barang-barang mahal dan sangat posesif.

0 comments:

LOGIN DENGAN GMAIL UNTUK MEMPERMUDAH KOMENTAR BALIK DARI ADMIN

Beberapa panduan dalam berkomentar :
Untuk menyisipkan kode ⇨ [code]KODE ANDA[/code]
Untuk menyisipkan quote ⇨ [blockquote]QUOTE ANDA[/blockquote]
Untuk menyisipkan gambar ⇨ [img]URL Gambar[/img]
Untuk menyisipkan video ⇨ [youtube]URL Video[/youtube]
Anda bisa mengekspresikan komentar Anda dengan emoticon
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda